Korea Utara: Ukraina Tak Berhak Kritik Pengakuan Daerah Separatis
By Nad
nusakini.com - Internasional - Korea Utara mengatakan pada hari Jumat (15/7) bahwa Ukraina tidak memiliki hak untuk mempermasalahkan pengakuannya atas dua wilayah yang memisahkan diri di negara yang dilanda perang awal pekan ini, menyebut tindakan itu sebagai "pelaksanaan kedaulatan yang sah."
Pada hari Rabu (13/7), Ukraina mengumumkan keputusannya untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Korea Utara karena secara resmi mendukung kemerdekaan republik Donetsk dan Luhansk yang pro-Moskow.
Menanggapi pertanyaan oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara mengenai masalah ini, juru bicara kementerian luar negeri Pyongyang membela langkah tersebut dan mengkritik Ukraina.
"Ukraina, yang telah melakukan tindakan yang sangat bertentangan dengan ketidakberpihakan dan keadilan dalam hubungan antar negara sementara menyelaraskan dirinya dengan kebijakan permusuhan AS yang tidak masuk akal dan ilegal terhadap DPRK di masa lalu, tidak memiliki hak dan kualifikasi untuk mempermasalahkan DPRK atas pelaksanaan kedaulatannya yang sah," kata juru bicara itu dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh KCNA. DPRK adalah singkatan dari nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea.
"DPRK akan selalu mengembangkan ikatan persahabatan dan kerja sama dengan semua negara lain di dunia yang menghormati kedaulatannya dan bersahabat dengannya, dengan prinsip kesetaraan kedaulatan, non-intervensi, dan saling menghormati," tambah juru bicara itu.
Korea Utara menjadi negara ketiga di dunia yang mengakui entitas separatis, setelah Rusia dan Suriah. Ini secara luas dilihat sebagai bagian dari upaya rezim Kim Jong-un untuk meningkatkan hubungan dengan Moskow di tengah hubungan antar-Korea yang membeku dan penghentian pembicaraan denuklirisasi dengan Washington. (Yonhap/dd)